Selasa, 29 Oktober 2013

Fotografi

Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.


Kamera SLR: 
Kamera
 SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.


Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni
 Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) danAperture ( Diafragma ).


SHUTTER
Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.
Foto dengan shutter speed cepat

Foto dengan shutter speed lambat
 APERTURE
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst...

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).

Gambar Aperture pada lensa


Mode pada kamera DSLR

1.NIKON D70 


Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:

M= Full Manual
 
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

A= Aperture Priority
 
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

S= Shutter Priority
 
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
 
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
 
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
 
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
 
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
 
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
 
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
 
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
 
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup. 

 1.CANON 350D

Pada kamera
 Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:

A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, na
Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu.


EXPOSURE 
Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu.
Berikut gambar exposure indicator:

Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah - ( menjadi under exposure ) 
mun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.



Itulah ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang,jadi kenali dulu senjatamu sebelum kemedan perang!,maju terus Photograph Indonesia,salam jpret! 
Spesial thank`s tuk Suhu RIS_GOTIM07 atas menunya ini dan jempol untuk anda,terimakasih


TEMPERATUR WARNA PADA DSLR



SUHU WARNA
Suhu warna cahaya yang dipancarkan berdasar tingkat panasnya.Sebagai contoh adalah besi yang dipanaskan.Pada tingkat pemulaan warnanya merah.Semakin panas menjadi jingga,kemudian putih dan jika dipanaskan terus sebelum lebur warnanya biru.Jadi semakin panas semakin jauh dari sifat kemerahan dan mendekati biru.Suhu warna diukur dengan derajad Kelvin,atau K.

Tabel suhu warna menurut derajad kelvin

Lampu pijar dibawah 100 w 2600 k merah
Lampu pijar diatas 100 w 2800 k
Lampu flood 275 watt type 2 jam 200 k
Lampu flood 500 watt type 6 jam 3500 k
Flash bulb jernih 3800 k
Matahari pagi / sore 4500 k
Flood biru 115 – 120 v 4800 k
Matahari siang 6000 k
Flash bulb biru 6000 k
Electronic flash 6000 k biru

Makin rendah suhu warna makin merah warna cahayanya.Makin tinggi makin biru.Suhu Warna bukan ukuran kekuatan atau kwantitas cahaya,tetapi kwalitasnya.Cahaya matahari dengan pantulan langit biru dikatakan bersuhu tinggi padahal dingin.Sebaliknya suhu lampu pijar dikatakan rendah padahal kenyataannya panas. Pada fotografi hitam putih yang diperhatikan adalah kwantitas cahaya,fotografi berwarna yang diperhatikan kwalitasnya,disamping kwantitas.Dikarenakan suhu warna yang berbeda-beda maka film berwarna terbagi atas dua golongan :
- Film berwarna cahaya hari (day light)
- Film berwarna cahaya lampu
Day light artinya cahaya matahari ditambah cahaya pantulan benda dengan perbandingan 80% cahaya matahari dan 20% cahaya pantulan dari debu,awan,dan partikel air di udara.
Suhu warna day light adalah 6000 K.Untuk mengimbangi kekuatan cahaya ini harus menggunakan film dengan kekuatan kurang dari ketentuan tersebut hasil gambar terlalu biru.Demikian juga bila menggunakan film dengan kekuatan 6000 K dengan cahaya lampu hasilnya kemerahan.Sehingga untuk cahaya lampu harus menggunakan film yang lebih peka terhadap cahaya biru,supaya dapat mengimbangi cahaya lampu yang banyak merahnya.Yang dimaksud lampu disini adalah lampu Flood.Lampu flood ada dua macam berdasarkan kekuatannya.
- Lampu Flood 3400 K – 3500 K
- Lampu Flood 3200 K (khusus studio)
Film cahaya lampu dibagi menjadi dua macam berdasarkan kekuatan dan lampu yang digunakannya,sehingga kini pembagian film berwarna pada umumya menjadi tiga bagian.
- Day light untuk cahaya 6000 K.
- Flood light 3200 K – 3500 (type A)
- Flood light 3200 K (type B)

foto waktu menggunakan temperatur 6300K
foto waktu menggunakan temperatur 5500 K